Rumah Pintar Bangjo, Ruang Belajar bagi Pengamen

Puluhan anak jalanan yang biasa mengamen di lampu merah dan jalan-jalan kota lainnya kini mempunyai kesibukan lain. Selain mengamen, kini mereka mendapati kesibukan lainnya dari sebuah ruang belajar yang dibuat oleh teman-teman yang bergerak dibidang pendidikan nonformal. Rumah Pintar Bangjo namanya.

Rumah Pintar Bangjo merupakan sebuah sekolah nonformal bagi anak-anak jalanan atau anak-anak yang tidak dapat merasakan dunia pendidikan secara formal. Sekolah ini merupakan satu diantara sekolah nonformal lainnya yang ada di Semarang. Terletak di Kampung Pukuran, Kelurahan Kauman, Semarang, sekolah ini menjadi sarana positif untuk mengembangkan kreativitas anak-anak jalanan, sehingga menjadi sebuah cara agar terciptanya anak-anak yang memiliki pengetahuan tinggi meski tidak mampu bersekolah formal.

Koordinator Rumah Pintar Bangjo Vivi Maryati mengungkapkan maksud atas berdirinya sekolah nonformal yang ia kembangkan bersama teman-temannya. Dirinya mengaku bahwa sekolah ini atau bisa dikatakan sebuah rumah kreatif bagi anak-anak jalanan ini mampu menjadi sebuah media yang positif bagi anak-anak jalanan atau anak-anak yang tidak mampu menyicipi bangku sekolah formal agar mampu mengembangkan kreativitasnya dan memiliki budi pekerti tinggi.

“Sekolah ini berharap menjadi sebuah media yang mampu menumbuhkan kreativitas, dan keilmuan anak-anak jalanan yang tak dapat merasakan sekolah formal, agar menjadi pribadi yang lebih positif,” jelasnya.

Adapun kegiatan belajar mengajar ini dilakuakan setiap hari pada sore hari setelah para anak-anak jalanan melakukan aktifitas mengamennya.

Selain kegiatan belajar mengajar, sekolah ini pun membuat kegiatan pementasan pada tiap bulannya. Misalnya, membuat sebuah pergelaran di ruang-ruang publik agar anak-anak mempunyai kepercayaan diiri.

“Anak-anak juga kami suruh untuk pentas di ruang-ruang publik untuk melatih mentalnya di depan umum,” tambahnya. Merah Putih/Tri Sutrisno