Connect with us

News

Pendadaran PSHT Cabang Batang: 109 Calon Warga Jalani Ujian Fisik dan Mental

Published

on

PORTALSEMARANG.COM, BATANG – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Batang, Pusat Madiun, menggelar pendadaran calon warga pada Minggu, 15 Juni 2025. Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing ini diikuti oleh 109 peserta dari di 15 kecamatan se-Kabupaten Batang.

Panitia pendadaran, Kangmas Triyono, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tahapan penting sebelum seseorang resmi menjadi warga PSHT. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana memperkenalkan keberadaan PSHT kepada masyarakat luas.

“Peserta berjumlah 109, tahun ini diikuti oleh semua kecamatan dari 15 kecamatan yang ada,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pendadaran bertujuan untuk menguji kemampuan para calon warga negara sekaligus tolok ukur kesiapan mereka secara fisik dan mental.

Ketua II Bidang Teknik PSHT Cabang Batang, Kangmas Purwoto, dalam berbagai tekanannya bahwa setiap siswa yang ingin menjadi warga harus melewati proses pendadaran sebagai bentuk ujian akhir.

“Kalian sudah mengalami tes kenaikan sabuk dari polos ke jambon, jambon ke hijau, hijau ke putih, dan sekarang untuk menjadi warga PSHT kalian harus mengikuti tes calon warga atau pendadaran,” ungkapnya.

Menurutnya, tes ini bukan hanya untuk mengukur penguasaan materi teknik pencak silat, tapi juga untuk menempa ketangguhan jasmani dan mental para calon warga negara.

“Tes calon warga ini dikandung maksud untuk mengukur sudah sejauh mana penguasaan materi kalian baik osdowernya, senam jurus, toya, belati, kripen dan lain sebagainya. Yang itu semua ingin membentuk jasmani atau fisik juga mental yang kuat,” jelasnya.

Ia berharap para peserta dapat mengikuti proses pendadaran dengan sungguh-sungguh, disiplin, dan penuh rasa hormat.

“Sebagai seorang pendekar harus memiliki fisik yang kuat. Oleh karena itu saya berharap, kalian ikuti kegiatan pendadaran kali ini dengan baik dan dilaksanakan dengan penuh kehidmatan penuh dengan disiplin dan itu bermanfaat untuk kehidupan kalian sehari-hari,” tambahnya.

Kangmas Purwoto juga memberikan arahan tegas kepada tim penguji agar tetap menjunjung tinggi etika dan kaidah dalam pencak silat.

“Saya pesan kepada tim penguji, nanti dalam menguji gunakan kaidah-kaidah pencak silat, jangan sampai terjadi kekerasan,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya membedakan antara ketegasan dan tindakan yang melampaui batas.

“Kalau keras boleh, sekeras-kerasnya agar adik-adik menjadi pendekar-pendekar yang latih tanding, pendekar-pendekar yang hebat, pendekar yang bisa menjawab tantangan zaman. Beda antara keras dan kekerasan, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang akan merugikan adik-adik, merugikan kita semua, merugikan masa depan adik-adik,” pesannya.

Di akhir, ia juga mengingatkan peran penting Pengamanan Terate atau pamter sebagai pengaman internal organisasi dan menegaskan kembali nilai luhur ajaran PSHT.

“Kepada pamter mohon bekerja sesuai tupoksinya sebagai pengamanan SH Terate dan selanjutnya saya berharap ajaran PSHT kita menjadi manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah. Dan kita menjadi manusia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, betul-betul dijalankan dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga ajaran PSHT semakin membumi, semakin dicintai oleh masyarakat dan yang paling penting jiwa nasionalisme kita,” pungkasnya.

Pewarta: Muhammad Asrofi

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending