Connect with us

News

Modernisasi Peternakan Lokal, KKN UNDIP Ciptakan Aplikasi “Bangsal Wedhus”

Published

on

PORTALSEMARANG, KLATEN – Upaya digitalisasi sektor peternakan terus didorong oleh mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T). Tim 146 KKN-T UNDIP yang ditempatkan di Desa Pugeran, Kabupaten Klaten, mengembangkan inovasi aplikasi berbasis mobile dan web yang ditujukan untuk membantu peternak lokal, khususnya dalam pengelolaan domba secara efisien dan modern.

Pemilik peternakan Bangsal Wedhus, Mardiyono, mengatakan bahwa peternakan miliknya memelihara sekitar 100 ekor domba, termasuk jenis domba Merino. Saat ini, kegiatan peternakan masih dijalankan secara konvensional, baik dalam hal pencatatan maupun pemasaran.

“Dalam proses pemasaran hewan maupun pupuk, saya masih mengandalkan penjualan langsung ke tetangga maupun melalui platform media sosial seperti WhatsApp,” kata dia.

Tak hanya menjual domba hidup, Bangsal Wedhus juga mengelola kotoran domba menjadi pupuk kompos, yang dipasarkan secara terbatas. Namun, metode konvensional yang digunakan menghadapi tantangan dalam pencatatan data, pengawasan kandang, serta pemasaran yang belum luas.

Melihat tantangan yang dihadapi oleh mitra peternakan, Tim KKN-T UNDIP yang terdiri dari mahasiswa rumpun teknologi meliputi Teknik Komputer, Teknik Elektro, dan Informatika yang menciptakan inovasi digital berbentuk dua platform aplikasi mobile dan website.

Perwakilan tim pengembang Mila Berharap inisiatif ini tidak hanya menjadi solusi lokal, tetapi juga dapat direplikasi di wilayah peternakan lain di Indonesia.

“Aplikasi ini baru pembukaan, berikutnya kami akan melakukan instalasi teknologi IoT demi meningkatkan pengawasan dan monitoring terhadap hewan maupun domba,” ujar

Aplikasi mobile yang dikembangkan berfungsi sebagai sistem monitoring kandang. Aplikasi ini dibekali fitur pemantauan berat badan domba, klasifikasi jenis hewan, serta deteksi kadar amonia di kandang menggunakan sensor gas. Seluruh data dapat tercatat secara otomatis ke dalam sistem, termasuk grafik pertumbuhan hewan dan peringatan dini jika terjadi pencemaran udara di lingkungan kandang.

Sementara itu, platform kedua adalah website yang dirancang sebagai sarana branding dan pemasaran. Melalui situs ini, peternak dapat mengunggah informasi terkait daftar domba siap jual, produk pupuk kompos, serta informasi pelatihan dan edukasi seputar peternakan. Website ini bertujuan memperluas jangkauan pemasaran yang selama ini hanya terbatas pada lingkup lokal dan media sosial.

Pada 5 Agustus 2025, tim KKN-T telah melakukan sosialisasi tahap awal kepada Pak Mardiyono selaku mitra utama. Tanggapan yang diberikan sangat positif, baik dari segi tampilan visual, kemudahan navigasi, maupun kelengkapan fitur yang disediakan dalam aplikasi.

Adapun tim pengembang teknologi ini berasal dari berbagai latar belakang jurusan. Dari Teknik Komputer: Syabina Kamila, Lucky Barga Aretama, Christenta Tirta Pradieva, Aditya Lutfian Saputra, Safira Septiandika Salsabila, Femas Arianda Rizki, dan Nicolaus Evan Widyatna. Dari Teknik Elektro: Muhammad Tsaqif Wicaksono, serta dari Informatika: Aurellia Putri Budi Arsningrum. Seluruh proses didampingi oleh dosen pembimbing lapangan, yakni Dr. Sunarno, S.Si., M.Si., Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM., Satriyo Adhy, S.Si., M.T., dan Ari Bawono Putranto, S.Si., M.Si.

Inovasi ini merupakan langkah awal menuju digitalisasi sektor peternakan rakyat. Dengan dukungan teknologi yang tepat guna, diharapkan peternak tradisional di Indonesia dapat lebih produktif dan memiliki daya saing lebih tinggi dalam menghadapi tantangan pasar dan perkembangan zaman.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending