Connect with us

News

Mahasiswa KKN UNNES Dampingi UMKM Dusun Separe Perkuat Branding Lewat Logo

Published

on

Mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang (Unnes) Giat 12 Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, melaksanakan program pendampingan branding bagi UMKM lokal. Melalui program bertajuk UMKM Level Up, para mahasiswa membantu pelaku usaha keripik dan gula aren di Dusun Separe merancang logo sebagai identitas visual untuk memperkuat daya saing.

Program ini difokuskan pada dua jenis UMKM lokal, yaitu pengrajin gula aren dan produsen keripik. Pemilihan fokus ini didasarkan pada potensi produk yang sudah memiliki pasar, tetapi masih belum memiliki identitas visual yang kuat. Padahal, dalam strategi pemasaran, logo memegang peranan penting sebagai simbol pembeda, sarana komunikasi nilai merek (brand values), serta penguat citra profesional usaha. Logo yang menarik dan relevan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, mempermudah pengenalan produk, dan mendorong daya saing di pasar.

Proses pendampingan dilakukan melalui dua tahap utama. Pertama, sosialisasi yang diadakan untuk memperkenalkan pentingnya branding dan peran logo dalam mengembangkan usaha. Pada tahap ini, mahasiswa KKN memberikan materi tentang fungsi logo, elemen visual yang baik, serta contoh penerapannya pada media pemasaran seperti kemasan produk, papan usaha, dan media sosial.

Tahap kedua adalah pendampingan door to door, yang dilaksanakan beberapa hari setelah sosialisasi.

Mahasiswa mendatangi masing-masing pelaku UMKM gula aren dan keripik untuk mendokumentasikan usaha mereka, mengidentifikasi karakteristik produk, memahami visi dan misi pemilik usaha, serta menggali preferensi visual yang diinginkan. Informasi ini menjadi dasar dalam proses perancangan logo, sehingga hasilnya benar-benar mencerminkan identitas dan keunikan setiap UMKM.

Hasilnya, UMKM binaan kini memiliki logo baru yang sesuai dengan karakter produk dan mudah diaplikasikan pada media promosi. Salah satunya, UMKM gula aren yang sebelumnya hanya menggunakan kemasan polos tanpa merek, kini tampil lebih profesional dengan logo yang menonjolkan keaslian produk. Sementara produsen keripik mendapat logo berkesan modern namun tetap mempertahankan unsur lokal, sehingga lebih menarik di mata konsumen.

Saya merasa sangat terbantu dengan adanya logo ini. Usaha saya kini terlihat lebih profesional, dan hal ini memberikan motivasi baru bagi saya untuk terus mengembangkan bisnis,” ujar salah satu pelaku UMKM gula aren.

Program branding UMKM ini diharapkan menjadi titik awal penguatan usaha lokal di Desa Ngesrepbalong. Mahasiswa KKN UNNES GIAT 12 berkomitmen mendukung masyarakat dalam menciptakan usaha yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing di pasar yang semakin kompetitif.

Rahmat Petuguran adalah pemimpin redaksi PORTALSEMARANG.COM. Selain aktif di dunia jurnalistik, ia juga aktif menjadi peneliti bahasa. Sebagai peneliti bahasa ia menekuni kajian sosiolinguistik dan analisis wacana. Ia menyelesaikan Pendidikan S1 di Universitas Negeri Semarang, S2 di Universitas Diponegoro, dan menempuh Program Doktor Bidang Linguistik Universitas Gadjah Mada.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending