Connect with us

Hiburan

Kemeriahan Pentas Seni dan Gebyar UMKM Desa Manggihan 2025

Published

on

Selama dua hari dua malam, Desa Manggihan di Kecamatan Getasan menjadi pusat perhatian berkat kemeriahan Pentas Seni dan Gebyar UMKM yang digelar pada 14–15 Juni 2025. Bertempat di lapangan voli desa setempat, acara ini berlangsung sejak pukul 15.00 WIB hingga larut malam, dan menyedot antusiasme warga dari berbagai kalangan.

Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan hibah kebudayaan dari APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025, serta sinergi antara Pemerintah Desa Manggihan dengan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang selaku kampus pendamping, dan komunitas Mata Garuda Jawa Tengah sebagai mitra kolaborasi. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti nyata bahwa kekuatan budaya lokal dapat didorong bersama dengan pengembangan ekonomi masyarakat.

Pentas seni menampilkan berbagai pertunjukan tradisional yang memukau, mulai dari tari prajuritan, basahan, gedrug, soreng, hingga kuda lumping klasik dan tari gambyong. Para penari berasal dari berbagai jenjang usia, mulai anak-anak TK hingga dewasa, mencerminkan semangat pelestarian budaya yang hidup dan diwariskan secara turun-temurun.

Acara secara resmi dibuka oleh dr. Sholeha Kurniawati, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Dapil 2, dengan penabuhan gong sebagai simbol dimulainya rangkaian kegiatan. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi terhadap inisiatif Pemerintah Desa Manggihan dalam mengangkat budaya dan potensi ekonomi desa. “Mudah-mudahan Manggihan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain. Selain memotivasi masyarakat, kegiatan seperti ini juga bisa menjadi pendorong kebangkitan ekonomi lokal,” ujarnya.

Sejumlah tokoh dan pejabat turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini, seperti M. Gunawan Tri Rahmadi, SE dan Ir. Bambang Irianto dari DPRD Kabupaten Semarang, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang. Dukungan penuh juga datang dari Camat Getasan, aparat kepolisian dan TNI, serta seluruh elemen masyarakat desa mulai dari kepala desa, perangkat desa, BPD, PKK, RT/RW, hingga Karang Taruna.

Kepala Desa Manggihan, Supriyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis menjadikan Manggihan sebagai desa wisata berbasis budaya dan lingkungan. “Selama ini Manggihan dikenal karena prestasi lingkungannya. Melalui acara ini, kami ingin memperkenalkan sisi lain dari desa kami—bahwa kami juga memiliki kekayaan seni, budaya, dan produk-produk UMKM yang patut dibanggakan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Gebyar UMKM yang menjadi bagian tak terpisahkan dari acara ini turut menampilkan puluhan produk unggulan warga, mulai dari Tiwul Telomoyo, keripik singkong, es degan dan durian, hingga inovasi seperti pupuk organik dan instalasi biogas buatan warga. Stand-stand UMKM tersebut diserbu pengunjung, bahkan banyak pelaku usaha mengaku produknya habis terjual sebelum acara selesai. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap produk lokal serta efektivitas kegiatan ini sebagai sarana promosi dan pemasaran.

Antusiasme warga tampak tak surut sepanjang acara. Banyak yang merasa bangga dan terhibur dengan sajian budaya dan produk lokal yang ditampilkan secara gratis di kampung mereka. Harapan pun bermunculan agar kegiatan serupa dapat digelar rutin setiap tahun dengan skala yang lebih besar dan promosi yang lebih luas.

Pentas Seni dan Gebyar UMKM Desa Manggihan 2025 bukan hanya perayaan budaya dan ekonomi, tetapi juga tonggak penting menuju transformasi desa menjadi destinasi wisata berbasis potensi lokal. Semangat kolaborasi yang ditunjukkan oleh berbagai pihak menjadi modal berharga bagi Manggihan dalam mewujudkan cita-citanya sebagai desa konservasi budaya dan lingkungan.

Dwi Hermawan adalah mahasiswa S2 Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Ia juga nerupakan awardee beasiswa LPDP Kementerian Keuangan RI.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending