Fahrurrozi, Doktor Baru Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

SEKRETARIS Jurusan Kependidikan Islam (KI) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Dr. Fahrurrozi, M.Ag dinyatakan lulus ujian terbuka dalam promosi doktor Universitas Pendidikan Indonesia Bandung pada Rabu (17/4) dengan nilai cumlaude 3.8.  Dengan demikian, Fakultas Tarbiyah bertambah Doktor Ilmu Admistrasi Pendidikan.

Dosen Managemen Pendidikan asal Madura ini sukses menyelesaikan disertasi dengan judul “Strategi Penggalangan Dana untuk Pendidikan: Studi Penggalangan Dana Zakat, Infaq, Sedekah oleh Rumah Zakat dan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dluafa’ untuk Penyelengaraan Pendidikan Sekolah Juara dan Sekolah SMART Ekselensia) dengan promotor Prof. Dr. H. Jam’an Satori, MA, Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D dan Prof. H. Sofyan Sauri, M.Pd.

Fahrurrozi hendak membangun teori baru tentang pengembangan pendanaan pendidikan. Yang dimaksudkan adalah pendanaan pendidikan tidak hanya secara konvensional tapi pendanaan pendidikan yang tidak memberatkan siswa dan orang tua. Alumni Magister Managemen Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga ini menawarkan solusi pendaanaan inkonvensional dan inklusif.

Cara yang tepat adalah dengan mengembangkan fundrishing pendidikan dengan mengandalkan berbagai donatur yang peduli pendidikan. “Pendidikan akan maju kalau didukung oleh banyak pihak. Termasuk orang kaya dan lembaga donor yang peduli pendidikan harus turut serta mengawal majunya pendidikan Indonesia,” ujar Rozi di depan para penguji disertasinya.

Turut hadir dalam ujian promosi doktor yang berlangsung di Ruang Sidang Pascasarjana UPI Bandung, Dekan Fakultas Tarbiyah Dr Suja’i MAg, Pembantu Dekan 1 Dr H Shodiq Abdullah MAg, Kajur KI Dr Musthofa Rahman, Kajur Tadris Drs Wahyudi MPd, Sekprodi PGMI H Amin Farih MAg, Ismail SM MAg dan Drs Abdul Rahman MAg.

Dekan Fakultas Tarbiyah Dr Suja’i MAg menyambut gembira dengan bertambahnya doktor di Fakultas Tarbiyah. “Lahirnya doktor administrasi pendidikan akan menguatkan kebutuhan keilmuan pendidikan Islam di IAIN Walisongo” tegas dosen bahasa arab ini. Pendidikan Islam, lanjut Suja’i, sangat membutuhkan terobosan dalam penataan administrasi, terutama bagaimana mencari terobosan pendanaan pendidikan agar lebih cepat maju.