Ada banyak orang yang tergelitik untuk mengulas ungkapan “Selamat berbuka puasa”. Menurut sebagian orang, ungkapan tidak logis. Sebabnya, saat orang berbuka puasa sebenarnya sedang menutup puasa. Maka mestinya, ungkapan itu mestinya “Selamat menutu puasa.”
Yanwardi, editor ada Yayasan Obor, menjelaskan persoalan itu dari aspek kebahasaan. Lewat tulisan “Mengapa Berbuka Puasa?” yang dimuat Kompas, Juli 2015 lalu ia mendudukkan persoalan itu dengan jelas.
Pertama, soal pilihan kata “buka”. Dalam bahasa Indonesia, “buka” adalah kata yang berhomonimi, memiliki kesamaan bentuk dan pengucapan tetapi sebenarnya dua kata yang berbeda.
Cek saja dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ada dua kata buka dalam bahasa Indonesia. Lema pertama berarti “tidak tertutup”. Adapun lema kedua berarti “minum atau makan pd petang hari sesudah berpuasa.” Kata “buka” dalam ungkapan “Selamat berbuka puasa” menggunakan lema yang kedua.
Persoalan kedua, mengapa kata “buka” memperoleh awalan ber- dan buka “me-“ seperti biasanya?
Kata “buka” baik pada jenis pertama maupun kedua adalah verba. Oleh karena itu, awal yang tepat mestinya adalah “me-“ seperti pada kata “membuka”. Awalan “ber-“ diberikan karena bentuk “buka puasa” dipahami sebagai bentuk majemuk berkelas nomina.
“Karena berstatus kata majemuk dan berkelas nomina, buka puasa mengambil awalan ber-, menjadi berbuka puasa, sepola dengan beribadah, berzakat, berpuasa, berdoa. Pola dalam konteks ini secara gramatikal sama, yakni dasarnya nomina dan bermakna gramatikal ’melakukan D’ (melakukan zakat, melakukan ibadah, melakukan buka puasa, dst),” demikian penjelasannya.
Dengan begitu, persoalan “buka-berbuka” telah terselesaikan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Rahmat Petuguran
Dosen Bahasa Indonesia Universitas Negeri Semarang
-
Lowongan10 years agoLowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Muda & Gembira11 years agoKalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira10 years agoSMS Lucu Mahasiswa ke Dosen: Kapan Bapak Bisa Temui Saya?
-
Muda & Gembira10 years agoSembilan Kebahagiaan yang Bisa Kamu Rasakan Jika Berteman dengan Orang Jepara
-
Muda & Gembira11 years agoInilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Kampus12 years agoAkpelni – Akademi Pelayaran Niaga Indonesia
-
Muda & Gembira11 years agoInilah 25 Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa
-
Kampus14 years agoUnwahas – Universitas Wahid Hasyim
