Connect with us

News

Kiat Zaenuri Jadikan Penelitian Lebih Membumi

Published

on

Dekan Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) Prof Zaenuri bersyukur fakultasnya memiliki dosen yang produktif meneliti. Namun ia juga mengakui, banyak penelitian yang belum membumi. Oleh karena itu, ia bertekad membumikan hasil penelitian sehingga lebih migunani.

Istilah membumi yang dikatakan Zaenuri dekat dengan istilah yang dipopulerkan Menristekdikti: hilirasi. Prinsipnya, penelitan yang dihasilkan ilmuwan harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Sebaik-baik penelitian adalah yang paling memberi kebermanfaatan, baik manfaat teoretis maupun terapan,” katanya.

Ia menilai, produktivitas dosen FMIPA meneliti sudah cukup baik. Produktivitas dalam bidang penelitian diiringi dengan produktivitas mempublikasi. Kondisi itu tampak, antara lain, saat universitas memberikan penghargaan kepada dosen. “FMIPA selalu mendapat paling banyak,” katanya.

Tradisi meneliti dan mempublikasi di FMIPA relatif baik antara lain didukung oleh kualifikasi pendidikan dosen yang terus meningkat. Jumlah doktor dan profesor terus bertambah, terbanyak dibandingkan fakultas lain.

Jumlah doktor FMIPA bahkan akan terus bertambah karena beberapa dosennya sedang menempuh pendidikan doktor, baik di dalam dan luar negeri. Adapun dosen-dosen berpendidikan doktor, bisa segera mengajukan profesor.

Meski demikian, tidak berarti semua hal di fakultasnya berjalan dengan ideal. Dalam catatannya, ada masalah serius yang harus diselesaikan: menambah jumlah laboratorium. Tidak hanya harus ditambah jumalhnya, laboratorium di FMIPA juga harus dibagi sehingga sesuai dengan spesialisasi keilmuan.

Ia mencontohkan, dalam studi biologi, ada berbagai cabang ilmu yang memerlukan dukungan laboratoirum mandiri. Selama ini laboratorium yang digunakan masih menjadi satu, yakni laboratirum biologi. Idealnya, laboratorium mikrobiologi sendiri, laboratorium anatomi sendiri, laboratorium biologi molekuler juga ada sendiri.

“Inilah yang harus dikerjakan bersama oleh warga fakultas, tentu saja dengan dukungan universitas,” katanya.

Desakralisasi Jabatan

Berbagai program yang telah disaiapan Zaenuri semata-mata dilakukan agar ia bisa menjalankan amanah yang diterimanya dari warga fakultas. Ia sendiri memaknai jabatan dekan sebagai tugas tambahan. Adapaun tugas utamanya sebagai dosen tetap, yakni mengajar.

Ia menyebutkan, perlu dilakukan desakralisasi terhadap jabatan. Ini terutama dilakukan agar layanan yang utama, bukan jabatan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending