Ada frasa menarik yang aku dengar dari iklan di televisi: ketawa karier. Ketawa karier digambarkan sebagai ketawa terpaksa karyawan saat mendengar lelucon bosnya. Tawa direkayasa agar bos senang dan si karyawan bisa menjaga keriernya.
Frasa ini segera mengingatku ke teori sejarawan Ibrani University bahwa manusia jauh lebih bahagia pada masa meramu dan berburu.
Pada periode itu, manusia tidak diliputi kekhawatiran berlebih tentang masa depan. Tubuh relatif sehat karena dilatih alam, nutrisi tercukupi dari sumber yang bervariasi.
Periode pertanian membuat manusia terdomestikasi. Manusia dipaksa tinggal di desa, melakukan aktivitas yang relatif sama untuk memelihara tanaman dan menjaga ternaknya. Variasi sumber nutrisinya berkurang drastis, hanya dari tanaman yang ditanam dan hewan yang dipeliharanya.
Revolusi industri membuat manusia makin menyedihkan. Jutaan manusia menjebak diri pada pola hidup industrial seperti mesin. Tubuh dikelola layaknya alat produksi semata.
Pola hidupnya pun serupa mesin yang telah di-setting sebelumnya: bangun, berangkat kerja, melakukan hal-hal yang sama seharian, pulang, makan, tidur, dan berulang pada hari berikutnya.
Pada periode itu, tubuh manusia dijual dengan harga murah hanya karena pemiliknya khawatir tak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam relasi industri yang makin bervariasi, kini yg dijual buruh bukan cuma tubuh: tenaga dan keterampilan. “Ketawa karier” menunjukkan manusia juga menjual aspek insani lain dalam dirinya: selera humor.
Tawa yang mestinya adalah gejala neurologis dan hormonal spontan direkayasa demi harga tertentu. Para buruh berdasi rela merekayasa tawa hanya agar kariernya terjaga dan dia bisa tetap memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Ketawa karier” adalah ironi yang menghujam. Frasa parodik itu mengingatkan bahwa terlalu banyak hal yang dikorbankan manusia untuk membayar kekhawatirannya atas masa depan. Sebagai karyawan yang suka mempraktikkan kekonyolan itu, sinndiran ini terasa menghibur sekaligus menyesakkan.
Rahmat Petuguran
-
Bahasa Indonesia7 years ago
Ditolerir atau Ditoleransi, Menolerir atau Menoleransi?
-
Muda & Gembira9 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Lowongan8 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Muda & Gembira9 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira6 years ago
Apa Sih Arti Keluarga Menurutmu?
-
Bursa6 years ago
Susu Formula s26 Apa Kelebihannya?
-
Bahasa Indonesia5 years ago
Membaca Gagasan Sapir-Whorf, Memahami Relativitas Bahasa
-
Muda & Gembira3 years ago
7 Model Rambut Tipis Pria Super Keren