Connect with us

Muda & Gembira

Kalau Kamu Alumni IKIP Semarang, Kamu Harus Kenal 5 Laki-laki Ini…

Published

on

Sebelum menjadi Universitas Negeri Semarang (Unnes), IKIP Semarang sudah eksis dengan meluluskan ribuan sarjana pendidikan. Lembaga ini sudah berdiri sejak 1965 saat masih menggunakan kampus di Jalan Pemuda (kini SMA 5 Semarang).

Tahun demi tahun, kampus ini terus berkembang. Dari ampus Jl Pemuda, kampus dipindah ke Jalan Kelud Raya. Lantaran jumlah mahasiswa terus bertambah, kampus pindah ke Sekaran.

Ada banyak tokoh yang berjasa membesarkan kampus ini. Sebagian tokoh itu masih hidup, sementara sebagian lainnya telah mangkat. Kalau Anda alumni IKIP Semarang, nama-nama ini pasti masih akrab.

1. Prof Dr H Retmono

Dia memimpin IKIP Semarang periode 1986-1990 dan 1990-1994. Lahir di Malang, 23 Oktober 1933, ia mulai mengajar di IKIP Semarang pada 1970. Merampungkan pendidikan doktor di University of Texas pada 1970, ia jadi salah satu doktor pertama yang dimiliki IKIP Semarang.

Oleh rekan, junior, dan mahasiswanya ia dikenal sebagai pria yang rendah hati. Prof Samsudi, , pernah merasakan hal itu. Tahun 1981 saat masih mahasiswa, kenang Samsudi, ia sedang menunggu kendaraan di tepi jalan mengenakan jas almamater. Prof Retmono yang akan berangkat kerja menghentikan mobilnyaa dan menawari tumpangan kepadanya.

Pada masa kepemimpinannya lah IKIP Semarang boyongan dari Kampus Kelud ke Sekaran. Saat itu, Sekaran merupakan kawasan yang masih terasing. Retmono harus menggunakan sepeda motor trail untuk meninjau lokasi.

Meski tak lagi muda, ia masih produktif menulis. Bersama Prof Abu Suud dan Prof Abdul Jamil ia secara rutin menulis di Gayeng Semarang.

2. Prof Dr Rasdi Ekosiswoyo

Prof. Dr. Rasdi Ekosiswoyo M.Sc. lahir di Pati 21 Juni 1946. Pendidikan sarjana ia tempuh di Universitas Negeri Semarang, dilanjutkan studi master di Syracuse University, New York, dan studi doktoral di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada bidang evaluasi Pendidikan. Ia memimpin IKIP Semarang dari 1994 sampai 2002.

Pria yang ogah dipanggil “Prof” ini berjasa besar mengubah organisasi IKIP Semarang menjadi universitas. Dalam biografinya, ia mengakui langkah itu cukup berat dilakukan dan melalui proses panjang. Awalnya, IKIP tetap bertatus IKIP dengan mandate tambahan.

Pembawaaan khas Rasdi adalah bicara apa adanya. Ia suka guyonan di berbagai kesempatan, tidak hanya dengan sahabat seangkatan, tetapi juga dengan mahasiswanya.

Meski kerap bicara dengan nada marah, dia dikenal rendah hati. Selain tetap mengajar di Program Pascasarjana (PPS), kini ia menjadi Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang sekaligus menjadi Ketua Umum Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Jawa Tengah. Salah satu ujaran khasnya adalah: kake’ane.

3. Drs H Hari Mulyono

Ia merupakan Rektor IKIP Semarang periode 1977 hingga 1986. Tidak banyak catatan terhadap pribadinya. Namun, sejumlah kolega di IKIP Semarang mengakui, salah satu jasa besar Hari Mulyono adalah memantapkan organisasi IKIP Semarang.

Berkat jaringan kerjanya yang luas di tingkat nasional, IKIP Semarang berkembang menjadi salah satu IKIP terbaik yang dimiliki Indonesia. Kini beliau dimakamkan di makam Cantung Mrican Semarang.

4. Prof Drs Wuryanto

Prof Dr Wuryanto adalah Rektor IKIP Semarang periode 1967-1977. Ia menerima estafet kepemimpinan dari dewan presidium yang membidani kelahiran IKIP Semarang. Pada periode kepemimpinannya, IKIP menemukan struktur organisasi yang mulai rapi.

Pada saat itu, IKIP Semarang memiliki 5 fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni, dan Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta, dan Fakultas Keguruan Teknik.

Melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 042/O/77 tanggal 22 Februari 1977 program pendidikan guru olahraga kembali lagi ke dalam induknya dalam wadah baru yang disebut Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK).

Prof Drs Wuryanto dimakamkan di Astana Bibis Luhur Ngemplak, Mojosongo, Surakarta.

5. Drs Mochtar

Gubernu Jawa Tengah 1960 hingga 1966 ini merupakan Ketua Dewan Presidium pendirian IKIP Semarang. Jabatannya sebagai Ketua Dewan Presidium ini melakat secara ex officio.

Sebagai pendiri, namanya selalu dikenang oleh civitas akademika IKIP Semarang. Pada acara Dies Natalis Unnes, civitas akademik selalu mengagendakan ziarah ke makamnya di Makam Bergota Kota Semarang.

 

Continue Reading
19 Comments

19 Comments

  1. Agus Setiawan

    September 13, 2014 at 6:54 am

    Saya masih ingat pada Pak Prof. Dr. Retmono, karena saya kuliah pada masa beliau menjabat sbg Rektor IKIP Semarang. Pak Rasdi Eko Siswoyo pernah menjadi Dosen pengajar MKDK. Terimakasih Guru guru besar ku yang hebat….

  2. ati rahmawati

    September 13, 2014 at 10:21 am

    tidak harus alumni yang harus kenal, tapi sebagai mahasiswa unnes juga harus kenal. terimakasih informasinya

  3. afifah

    September 14, 2014 at 4:45 pm

    saya masih ingat. Pak Retmono, sy pernah diajar beliau lho… , walaupun sy lulus thn 2010. Pak Rasdi, sering ketemu ketika beliau menjadi pembicara di acaranya anak2 IPPNU Kota Semarang. proud of them deh pkoknya… 🙂

  4. Luke Lukito

    September 15, 2014 at 1:17 am

    Saya masih ingat pak Retmono waktu beliau jadi rektor saya mhs IKIP Semarang gelar beliau waktu itu masih Dr.Retmono satu hal yang masih saya ingat sampai saat ini dari beliau waktu pembukaan OSPEK tahun 1986, beliau mengatakan: “Profesi di dunia ini hanya ada dua macam yg pertama Guru dan yg kedua Yang Lainnya” dan ternyata saya pilih Yang Lainnya…

  5. Yunan Unggul

    October 13, 2014 at 8:33 am

    Panutan kita semua, terutama Drs H Hari Mulyono, yang saya dan teman2 angkatan 79/80 — sebagai generasi pertama program S1– kenal dengan akrab, menakhodai almamater IKIP tercinta yg kini kita kenal sebagai Unnes…

  6. Asih Suyatni

    October 20, 2014 at 9:11 am

    alhamdulillah…saya dapat berita tentang beliau (Bapak Prof. Dr. Retmono)…beliau rektor IKIP Semarang saat saya masih kuliah di FPBS jurusan PBSI D3 kemudian saya transfer S1 dan saat lulus S1 rektornya Bapak Rasdi Ekosiswoyo…makasih atas info berharga ini….

  7. suro makmur

    June 21, 2015 at 6:20 am

    Sangat Ingat di benak sy SOSOK Jangkung Pendiam & Kalem. Rektor saya waktu nimba ilmu di Kampus kaligarang. Selain Dosen2 FPTK.Favorit Mekanika Bp.Bambang Dewasa-Team Perencanaan Gedung DPR-MPR yng mengunakan Atap dengan Metode Hyperbolik/Parabolik sa-at itu termaseuk Trobosan Konstruksi Beton Atap yng Hemat dan Kuat. Inovasi Itu yng membuat saya terkesan pada beliau dan saya kembangkan sekarang dengan Metode Prekast lantai yng bisa Hemat Beton 30%. Terimakasih Dosen2 Ku IKIP SEMARANG/UNES

    • Yunan

      June 21, 2015 at 4:40 pm

      Halo mas… Seneng dengar kegiatan panjenengan.. Apa kbr?

    • sumantri kendal

      June 7, 2016 at 1:22 pm

      Prof. Retmono ?.. aku masih ingat beliau pernah mengisi acara ramadhan di masjid At Taqwa petompon.Bp.Bambang Dewasa ? apalagi , sudah 27 tahun bukunya saya pinjam dan belum saya kembalikan sampai sekarang . Saya terkesan dengan konstruksi atap rumah beliau yang berbentuk seperti payung .

  8. nur shofi

    September 25, 2015 at 9:26 am

    Pak Retmono adalah rektorku waktu aku kuliimah di ikip semarang pend mat D3. Beliau adalah sosok yg cerdas,sederhana,dan baik. Saya sangat senang mendengarkan beliau saat berpidato

  9. soegengspd

    November 4, 2015 at 5:44 am

    Kelima Tokoh adalah org2 yg hebat yg mampu tularkan ilmunya untk para Mahasiswanya…sy kuliahbdi FPOK Kepelatihan lulus 1996…dmkn jg para dosenku yg hebat2 Pak Memet. Pak Yono. Pak Kasio sang pendekar silat. Pak Abror. PAK Tohar. Dan skrg lettingku yg jg dosen FPOK pak Seno aji dan Pak Jatmiko salut ubtk anda salam dari alumnus FPOK PKL saya Tawon…(skrg mengabdi menjaga NKRI….Marine de Corps est mon Trabailler Bravo IKIP N Smg….jos….salam buat rekan2 tercinta

    • kahar

      December 4, 2015 at 1:45 pm

      Ya saya ingat waktu itu pak DR.Retmono pingsan 2 kali sat memberi arahan peserta kkn ,di auditorium.tapi tetap semangat

  10. sistoyo

    January 13, 2016 at 2:35 am

    DR. RETMONO adalah sosok pemimpin yang bijak dan berwibawa , saya adalah alumni IKIP Semarang 1990 FPMIPA ,Pendidikan Kimia (D3) dan sy lanjutkan s1 FPMIPA d IKIP Widya Darma Surabaya sekarang kami tugas di Bintuni,Papua Barat . Sukses dan jasa beliau pendahulu IKIP Semarang mendapat balasan pahala yang setimpal dari Allah swt.salamku untuk semua tenaga pengajar IKIP Semarang.

  11. mashuri

    May 31, 2017 at 2:44 pm

    Saya alumni IKIP Semarang tahun 1980, jurusan Keterampilan Jasa dan lama pendidikan 1 tahun. Ingin menemukan teman-teman karena tidak pernah berjumpa sejak tamat. Mohon bantuannya jika ada yang kenal. Trims

    • sriyono klaten

      July 2, 2017 at 5:10 pm

      #Bos rasdi#,,kake’ane…..
      Dg senang, ikhlas.
      Aku pernah tiap sore, tiap aku longgar waktu…kadang nyuci mobilnya, nyemir ban mobilnya, ngepel lantai, nyapu2, ngelapi debu kaca2 jendela….dll
      ..waktu beliau tinggal di rumdin kelud
      #bravo bos rasdi….kake’ane??

  12. sriyono klaten

    July 2, 2017 at 5:09 pm

    #Bos rasdi#,,kake’ane…..
    Dg senang, ikhlas.
    Aku pernah tiap sore, tiap aku longgar waktu…kadang nyuci mobilnya, nyemir ban mobilnya, ngepel lantai, nyapu2, ngelapi debu kaca2 jendela….dll
    ..waktu beliau tinggal di rumdin kelud
    #bravo bos rasdi….kake’ane??

    • Rina g

      July 3, 2017 at 9:32 am

      Pak retmono inget ramah banget dia akan berhenti sejenak menyapa mahasiswa yg duduk2 nunggu kuliah dan pk rasdi eko ‘kake’ane..sebelah kosku d rumdin kalo ga salah…

  13. Arum Wuryanti

    January 11, 2018 at 1:00 am

    tentu saya ingat beliau bp.Retmono yang ramah dan energik dan juga bp Rasdi yg kocak..Semoga beliau bp Retmono ditempatkan di surgaNya Allah swt.Aamiin yra

  14. Sutarno

    April 10, 2018 at 3:42 pm

    mana ya kawan-kawan kami alumni ikip semarang Pendidikan Kimia tahun 1993

Leave a Reply

Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending