News
Inilah Program Studi di UGM yang Paling Diminati

Sebagai universitas yang memilik reputasi besar, Universitas Gadjah Mada(UGM) menjadi universitas yang banyak diincar calon mahasiswa. Dalam SNMPTN tahun 2015 lalu, UGM menjadi universitas paling diminati peringkat kedua setelah Universitas Padjajaran.
Namun, persebaran minat prodi di UGM sendiri tidak merata. Ada sejumlah prodi yang sangat diminati, sementara beberapa prodi lainnya kurang diminati.
Direktur Akademik UGM Sri Peni Wastutiningsih merilis jumlah pendaftar tahun ini mencapai 66.748 orang. Rinciannya, 42.436 pendaftar memilih UGM sebagai pilihan pertama dan 24.312 memilih kampus ini sebagai pilihan kedua.
Jumlah pendaftar itu lumayan besar apabila dibandingkan dengan kuota kursi mahasiswa baru di UGM untuk pendaftar SNMPTN. UGM hanya menyediakan 3.381 kursi pada 66 program studi. “Jumlahnya sekitar separuh dari kuota mahasiswa baru yang akan diterima UGM tahun ini dari semua jalur seleksi,” kata Peni.
Berikut prodi terfavorit kategori IPS:
1. Manajemen (kuota 60, pendaftar 5.401).
2. Psikologi (kuota 100 kursi, pendaftar 5.071).
3. Akuntansi (kuota 75 kursi, pendaftar 4.702).
4. Ilmu Hukum (kuota 175 kursi, pendaftar 4.607).
Berikut prodi paling diminati kategori IPA:
1. Farmasi (kuota 120, pendaftar 5.164).
2. Pendidikan dokter (kuota 88 kursi, pendaftar 3.021).
3. Teknologi Infomasi (kuota 50 kursi, pendaftar 2.830)
4. Teknik Sipili (kuota 83 kursi, pendaftar 2.693).
-
Muda & Gembira9 years ago
Kalau Kamu Masih Mendewakan IPK Tinggi, Renungkanlah 15 Pertanyaan Ini
-
Muda & Gembira9 years ago
Inilah 10 Sifat Orang Ngapak yang Patut Dibanggakan
-
Lowongan9 years ago
Lowongan Dosen Akademi Teknik Elektro Medik (ATEM), Deadline 24 Juni
-
Bahasa Indonesia8 years ago
Ditolerir atau Ditoleransi, Menolerir atau Menoleransi?
-
Bahasa Indonesia6 years ago
Membaca Gagasan Sapir-Whorf, Memahami Relativitas Bahasa
-
Muda & Gembira6 years ago
Apa Sih Arti Keluarga Menurutmu?
-
Bursa6 years ago
Susu Formula s26 Apa Kelebihannya?
-
Buku4 years ago
The Art of Thinking Clearly, Ketika Otak Tak Selalu Bisa Diandalkan