Connect with us

Hubungan dosen dengan mahasiswa kerap kali berlangsung rumit (ciyus!). Kadang, dua manusia beda usia itu bisa sangat mesra. Mereka seperti sepasang kekasih yang kompak bergandeng tangan di taman penuh bunga. Saling memuji, saling menguatkan. Mereka adalah tim yang saling melengkapi.

Tapi, kadang-kadang hubungan mereka juga memanas. Keduannya terjebak pada syak wasangka. Si dosen menganggap mahasiswa tak kooperatif dan kurang sungguh-sungguh belajar. Adapun mahasiswa kerap mencurigai dosen sebagai makhluk abad 16 yang tidak bisa mengerti visi hidup anak muda.

Kesalahpahaman itu dipicu oleh perbedaan perspektif. Karena itu, supaya kamu bisa kenali dosen dengan lebih baik, kesalahpahaman seperti itu tidak harus terjadi. Ketahuilah 25 sifat mereka ini.

1. Bukan Makhluk Serba Tahu

Dosenmu mungkin sudah bergelar profesor. Dia memanfaatkan sepertiga waktu yang dimilikinya untuk membaca buku. Tapi, mereka bukan makhluk serba tahu. Dia juga bukan pembaca pikiran seperti Charles Francis Xavier.

Dosen memang menghabiskan waktu puluhan tahun untuk belajar, dari S1 sampai S4 (program postdoktoral, adakah?). Tapi, bidang yang mereka tekuni biasanya sangat spesifik. Seorang pengajar kedokteran mungkin hanya mempelajari telinga. Lebih spesifik lagi, mungkin dia hanya mempelajari telinga bagian dalam. Lebih spesifik lagi, mungkin dia cuma mempelajari telinga bagian dalam khusus telinga kiri. Lebih spesifik lagi, mungkin cuma telinga dalam bagian kiri khusus perempuan.

Maka, tidak baik menanyakan semua hal pada mereka. Apalagi menanyakan sesuatu yang jelas-jelas tidak mereka ketahui. Jangan tanya pada pengajar ekonomi soal morfologi tanah. Sebab, yang dia tahu justru harga jual tanah dan perilaku makelar.

2. Mungkin Kelelahan

Di sejumlah perguruan tinggi, rasio dosen dan mahasiswa belum cukup ideal. Ini membuat dosen harus mengajar lebih banyak kelas dari yang seharusnya. Pada sore hari mereka mungkin sudah merasa lelah. Jangan salahkan mereka kalau mereka tiba-tiba terlelap tidur saat presentasi di depan kelas. Jangan protes. Beri dia udara yang cukup, agar silir dan makin anglerrr. Kalau perlu, ambilkan guling sekalian.

3. Senang Dialog

Dosen memang pihak yang relatif lebih menguasai kelas. Namun, mereka buka tipe penguasa yang memanfaatkan kekuasaannya secara totaliter. Sebaliknya, mereka ingin mendapat respon balik dari kamu, mahasiswa. Mereka ingin kamu berpendapat, memulai diskusi, debat, atau apap pun yang memungkinkan dialog. Kalau tidak ada respon dari mahasiswa, dosen akan merasa patah hati, persis seperti bujang yang ditolak janda kembang.

4. Tidak Hafal Nama Tiap Mahasiswa

Dalam sebuah kelas, jumlah mahasiswa mungkin bisa mencapai 30 orang. Padahal dalam satu semester seorang dosen bisa mengajar hingga 10 kelas. Artinya, ada 300 wajah baru yang harus dihafal. Ini tugas yang berat. Maka, jangan tersinggung kalau dia tidak hafal namamu. Kecuali kalau kamu adalah mahasiswa istimewa yang sejak awal menyita perhatiannya.

5. Tidak Baca Semua Makalahmu

Percayalah, dosen tidak membaca makalahmu dari sampul hingga daftar pustaka. Kalaupun membaca, mereka akan melakukannya secara cepat.

6. Teliti Karena Terlatih

Meski tidak membaca seluruh bagian makalahmu, dosen selalu bisa menemukan bagian-bagian yang keliru dari makalahmu. Bukan karena mereka diberkati bakat seperti cenayang, tapi karena mereka terlatih selama puluhan tahun. Dengan membaca bagian-bagian tertentu saja, dia bisa membuat diagnosis terhadap makalahmu.

7. Berusaha Disiplin

Ada dosen yang jarang sekali masuk kelas. Ini bukan karena mereka malas. Mereka biasanya memiliki tugas tambahan. Misalnya, meneliti, mengadakan pengabdian, atau menulis buku. Di balik semua itu, mereka berusaha mendisiplinkan diri. Mereka telah membuat jadwal yang ketat agar bisa masuk kelas sesering mungkin. (Note: Penjelasan nomor 7 ini boleh diragukan keabsahannya).

8. Dosen Proyektor

Dari sekian banyak dosenmu, kamu akan mendapati ada tipe dosen proyektor. Inilah jenis dosen yang justru disibukkan urusan proyek. Dosen tipe ini memanfaatkan setiap akademik sebagai sumber penghasilan. Yang mereka pikirkan adalah uang. Ya uang lelah, uang kemeng, uang berkeringat, uang bernafas, sampai uang bersin. Dosen tipe ini suka mengambil sebgain dana penelitian untuk keperluan pribadi. Yang begini ini biasanya suka sekali bikin proposal program pengabdian masyarakat. Iya, “pengabdian”.

 9. Bisa Kamu Salip

Percayalah, tidak semua dosen adalah pembaca buku yang baik. Kalaupun mereka suka membaca, energy dan waktunya mungkin terbatas. Kamu bisa menyalip kemampuan dosenmu dengan membaca buku lebih banyak dari mereka.

 10. Paling Benci dengan Kopas

Ada dua hal yang paling dibenci dosen. Satu, gajinya telat. Dua, melihat tugas hasil kopi paste (kopas). Bagi para dosen, mahasiswa yang melakukan plagiasi berarti telah melakukan kejahatan intelektual. Hukumannya sangat berat.

11. Hafal Kelakuan Para Pencontek

Dosen yang mengajar selama belasan tahun sudah berpengalaman ribuan kali mengawasi ujian. Pengalaman panjang ini membuat mereka hafal betul kelakuan mahasiswa yang nyontek. Dari yang nyontek pake hape, nyontek pake kertas dilinting, sampai yang menuliskan kunci jawaban di paha: dosen tahu.

Para pencontek, sebagaimana para pembohong lain, selalu menunjukkan tingkah aneh. Ekspresi wajah mereka selalu tanggung: senang tidak, sedih juga enggak. Para pecontek berusaha memfokuskan pandangan, tapi pandangan mereka justru tampak buyar. Selain itu, para pecontek selalu mengawasi penguji. Ini membuat suasana ruang ujian kerap kali tertukar: mahasiswa yang justru terus menerus mengawasi dosen.

 12. Tidak Selalu Jujur

Ini penting diketahui. Tidak semua perkataan dosen adalah kebenaran. Dosen tertentu mungkin memiliki sesuatu yang dirahasiakan. Entah tentang kehidupannya, entah tentang gaya hidupnya di luar kampus, atau soal pandangan politiknya. Mahasiswa yang kritis akan bisa membedakan, mana ucapan dosen yang jujur dan bisa dipercaya dan mana ucapan yang meragukan sehingga perlu dikonfirmasi.

 13. Mereka Memperhatikanmu

Betapa pun mereka tidak hafal namamu, dosen selalu berusaha memperhatikanmu. Dosen ingin melihat bakat yang kamu simpan. Seorang pendidik memiliki kecenderungan alami untuk peduli. Maka, dari depan kelas sesekali dia akan mengalihkan pandangan ke arahmu. Dia ingin mencari tahu, potensi apa yang bisa dikembangkan dari diri kamu.

 14. Sepatu Sobek dan Kemeja Jadul

Pengajar statistik mungkin beda chasing dengan dosen komunikasi. Dia bisa benar-benar abai pada penampilan fisiknya. Dosen laki-laki mungkin tidak pernah perhatikan sepatunya begitu kusam, bahkan sobek. Mungkin juga, dia hanya punya beberapa kemeja sehingga mamakainya secara berurut-turu dalam 2 hari. Adapun dosen perempuan, mungkin tidak suka bermake-up. Dia juga ogah menggunakan sepatu hak tinggi seperti Ketty Perry. Selama mereka tetap mandi sebelum ngajar, maklumilah mereka.

15. Ingin Hubungan Personal Lebih Dekat

Pengajar sastra Universitas Indonesia (UI) Maman S Mahayana pernah dicueki mahasiswanya saat ia baru mulai mengajar di Korea. Mahasiswa di kelasnya satu per satu pergi meninggalkan kelas. Tentu saja itu membuatnya sedih.

Maman kemudian mengundang para mahasiswa untuk makan malam di apartemennya. Bagi Maman, itu kesempatan yang baik untuk mengenali mahasiswanya secara lebih dekat. Jika hubungan personal sudah mulai terjalin, komunikasi dengan mahasiswa bisa segera diperbaiki. Dosen juga bisa memilih strategi belajar yang lebih tepat.

16. Beda, Dosen Laki-laki dan Perempuan

Meski sama-sama berprofesi sebagai pendidik, tetap ada perbedaan sifat antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan dasar ini perlu diketehaui mahasiswa.

Dosen laki-laki mungkin suka humor berbau seks. Kalau mendapati sesuatu yang lucu, dia akan tertawa terbahak-bahak. Dia juga tidak akan ragu melakukan kontak fisik dengan salaman, tos, atau menepuk bahu.

Hal-hal seperti itu mungkin kurang disukai perempuan. Umumnya mereka tidak senang dengan anekdot seks (meski tetap suka seks). Ini tentu saja lumrah. Sebab, sebagian anekdot bertema seks cenderung seksist, menempatkan perempuan sebagai bahan olok-olok. Kecuali kamu sesakti Stifler, berhati-hatilah.

17. Bukan Feodal

Sebagai kelompok terdidik, dosen menginginkan hubungan selalu terjalin dengan sehat. Salah satu cirri hubungan sehat adalah egaliter, tidak ada intimidasi satu dengan lainnya. Mereka ingin kamu menghormatinya, tapi bukan dengan ekspresi-ekspresi feodalistik. Maka, tidak perlu ngesot saat jalan di depannya. Kamu juga tidak harus selalu cium tangan. Apalagi kalau kamu sudah seminggu kena flu.

18. Siap Bertukar Buku

Pengajar di Prodi Sastra Undip Redyanto Noor membuka rumahnya di akhir pekan bagi mahasiswa. Dia juga mempersilakan mahasiswa membaca dan meminjam buku koleksinya. Tapi dia sedih, sebagian bukunya tidak kembali.

“Cuma dosen gila yang rela bukunya dipinjam mahasiswa. Tapi ya cuma mahasiswa gila yang mau kembalikan buku ke dosennya,” kelakarnya. Wkwkwkwk

 19. Ingin Memberimu Kebebasan

Dosen tidak selalu ingin menguasai pikiranmu. Sebaliknya, mereka ingin mengajakmu ke dunia berpikir yang bebas. Jangan sampai rasa hormatmu membuatmu tidak enak hati mendebat dosen, kalau dia keliru. Mereka akan senang kalau dengan argumen yang tepat, kamu justru bisa memberinya koreksi.

“Aku menang justru ketika anakku bisa mengalahkanku,” kurang lebih begitu pikirian para dosen – mengutip kalimat dalam sebuah iklan.

 20. Presentasi Peninggalan Zaman Majpahit

Beberapa orang mungkin sudah piawai menggunakan power point untuk presentasi di kelas. Ada yang sudah makek Prezi malah.

Tapi, ada juga yang masih menggunakan OHP Projector. Kalau kamu menemukan itu, kamu tidak perlu mengolok-oloknya. Nikmati saja perkuliahan. Bayangkan bahwa kamu sedang diajari oleh mahaguru dari zaman Majapahit.

 21. Selalu Menunggu Diajak Makan Siang

Usai kuliah, mainlah ke ruang mereka. Ajak dia ke kantin kampus dan tawari dia makan siang. Percayalah, asal dia belum makan, dia akan menerima tawaranmu.

Kesempatan makan siang bersama mahasiswa selalu mereka tunggu untuk mencairkan suasana. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk menunjukkan sisi humanisnya. Jangan kaget kalau dosenmu ternyata suka pete, ya. Juga jangan kaget kalau porsi makannya tiga kali lipat dari kebanyakan orang.

 22. Pernah Hidup Susah

Dia mungkin naik Mercedes Benz ke kampus. Tapi percayalah, mereka tidak terlahir di kotak berjalan itu. Mobil bagus itu juga bukan warisan dari ayahnya. Mereka membeli mobil bagus setelah menabung bertahun-tahun.

23. Memantau Setelah Kamu Lulus

Petani selalu ingin melihat apakah tanaman yang ditanamnya tumbuh dengan baik atau tidak. Dosenmu juga seperti itu. Dia ingin tahu, apakah mahasiswa yang didiknya sudah berhasil atau belum. Mereka mungkin tidak akan menghubungimu melalui telefon, tapi sesekali dia akan mengetikkan namamu di Google. Dia berharap mesin pencari itu membawa kabar baik.

 24. Senang Mendengar Kabar Dari Kamu

Kalau kamu sudah lulus, sudah bertahun-tahun tidak ketemu dosen, sempatkanlah memberi kabar. Mereka akan senang mendengarnya.

Tidak harus selalu kabar besar yang kamu sampaikan. Kabar yang sederhana pun cukup membuatnya senang. “Sekarang saya sudah menikah dan tinggal di Bandung, Pak,” misalnya, Atau, “Saya baru saja menemukan bunga mawar putih. Tiba-tiba saya ingat Ibu. Di salah satu perkuliahan, ibu pernah mengajak kami ke laboratorium untuk mengulas tentang klorofil.”

 25. Berdoa untuk Kebaikan Kamu

Ada tiga doa yang selalu dipanjatkan seorang dosen usai mereka beribadah. Pertama, dia meminta Tuhan membantunya melunasi kredit rumah. Kedua, dia meminta Tuhan membantunya mencukupi tagihan pendidikan anak. Ketiga, dia meminta Tuhan membantu mahasiswanya agar dapat menjalani hidup dengan baik. Mereka mungkin tidak menyebut namamu satu persatu (sebab itu akan membuat doanya justru seperti acara wisuda), tapi dia mengharapkanmu bahagia. Percayalah, ada kamu dalam doa-doa mereka.

Continue Reading
53 Comments

53 Comments

  1. Tandiyo Rahayu

    September 16, 2014 at 12:10 am

    No 5 Dan 6..benar..krn tiap semester..dr hampir 90an makalah program magister…sekali lagi magister…sy bs menemukan rata2 10 pasangan copypaste…hehehe

    • Fahri Athar

      September 19, 2014 at 8:18 am

      Bu Tandiyo dosen ya ?

    • jamalul ade

      September 23, 2014 at 4:04 pm

      karena saya masih mahasiswa saya jadi ingat guru saya di SMA

  2. Setowi

    September 16, 2014 at 2:28 am

    wah terharuuuu T_T

  3. Junaidi Bantel

    September 16, 2014 at 12:09 pm

    Membaca ini kadang rasa lucu, tetapi kadang juga merasa terharu. Hehehehe

  4. aziz

    September 16, 2014 at 12:10 pm

    yang nulis pasti seorang Dosen..

  5. irfan

    September 16, 2014 at 2:59 pm

    Lucu…
    Jadi ingat dosen waktu masih kuliah….

  6. Achmad M Akung

    September 16, 2014 at 3:13 pm

    iiiiiiiihhhhhh….gw ban getz….hahahahaha(Manusia 1/2 Dosen)

  7. agus sudrajat

    September 16, 2014 at 10:01 pm

    dosenku juga baca dan share link ini. . bagus artikelnya, salah satu poin di atas sangat kena. 😀

  8. yenny ana

    September 17, 2014 at 12:16 am

    hahaha…lucu menarik bacaannya…dosen juga manusia kali….

  9. Erina

    September 17, 2014 at 6:41 am

    Hahahahahaha Ada-ada aja nih. Pas banget sama dosenku Statistiku.

  10. Rahmansyah

    September 17, 2014 at 6:56 am

    Mahasiswa tingkat akhir itu punya hubungan yang dekat dengan Dosen Pembimbing. Mereka sering janjian buat ketemu bahkan bisa lebih sering daripada janjian ketemu sama pacar. Dan janjian sama dosen bisa diibaratkan janjian sama pacar yang gampang-gampang susah..

  11. Kampus Holic

    September 17, 2014 at 6:59 am

    Menurut pandangan gue, ada beberapa tipe Dosen Pembimbing.

    Pertama, Dosen Killer
    Tipe dosen ini sangat ditakuti mahasiswa tingkat akhir, biasanya beliau tidak membimbing mahasiswa melainkan menguji mahasiswa. Tipe ini akan mengajukan pertanyaan pertanyaan sulit saat bimbingan sehingga mahasiswanya kelabakan dan takut bimbingan.
    Beberapa pertanyaannya seperti :
    “Kenapa kamu memilih metode ini kenapa gak pake metode itu atau yg itu kan ada banyak metode lain..coba jelaskan..”

    “Kamu kok bimbingan terus, kapan lulusnya?”

    “Kamu masih jomblo ya?”

    *Triple Kill*

    Kedua, Dosen Cantik
    Dosen ini diidolakan oleh mahasiswa. Biasanya dosen yang cantik itu baik
    juga jadi banyak mahasiswa yang berlama-lama ketika bimbingan.
    Diko : “Bu, saya mau bimbingan.”
    Dosen Cantik : “Lho, kamu kan bukan bimbingan skripsi saya dek.”
    Diko : “Hati saya yang butuh bimbingan bu.”
    Oke, Diko salah fokus

    Ketiga, Dosen Teliti
    Dosen Teliti mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi saat membaca draft skripsi mahasiswa. Beliau seperti mempunyai detektor tulisan typo yang secara otomatis akan menemukan berbagai tulisan typo dalam draft skripsi.
    Dosen Teliti : “Kamu kebanyakan main twitter ya Dek?”
    Fredo : “Kog tau Pak?”
    Dosen Teliti : “Tulisan kamu banyak yang typo Dek”

    Keempat, Dosen Perhatian
    Dosen Perhatian sangat memperhatikan progres mahasiswa bimbingannya. Kalo si mahasiswa bimbingannya menghilang, Dosen Perhatian akan menanyakan kepada teman terdekat si mahasiswa
    Dosen Perhatian : “Temenmu yang satunya suka main sulap ya?”
    Rahmat : “Masak sih Pak?”
    Dosen Perhatian : “Buktinya dia udah setahun menghilangkan wujud”

  12. JamiatAbdillah.Net

    September 17, 2014 at 7:40 am

    Setuju 😀

  13. KotakNews

    September 17, 2014 at 7:41 am

    yeah dosen juga awalnya mahasiswa 🙂

  14. Eviani

    September 17, 2014 at 8:47 am

    Lucu, Mas Rahmat. Hahahaha.
    Kapan2 soal mahasiswa donk.

  15. Anang Bagas

    September 17, 2014 at 8:51 am

    Hayo, dosen proyektor yang suka ninggalin mahasiswa, rahasiamu terbongkar tuh…

  16. Helen

    September 17, 2014 at 8:55 am

    Jadi kangem sama dosenku di Atmajaya. Miss u…

  17. Pingback: Rahasia Dosen yang Wajib Diketahui Mahasiswa | irika

  18. mantari

    September 18, 2014 at 1:06 am

    izin share min

  19. fiki julita

    September 18, 2014 at 2:39 am

    boleh2.. Lucu tapi berisi….

  20. fiki julita

    September 18, 2014 at 2:39 am

    boleh2.. Lucu tapi berisi…. Baru tau..

  21. Winda

    September 18, 2014 at 2:26 pm

    Hehehehe,, jdii ingaat masa2 kuliah… Byk Betulnya….tipe2 dosen tu ada smua, kecuali dosen statistik,,

  22. Eka Zulha

    September 18, 2014 at 4:23 pm

    Bener banged jadi kangen sama bapak IBU dozen yang kece2

  23. enza

    September 19, 2014 at 12:27 am

    Trnyata sya pun bgtu rsax..n sngt bner bnget..ada smua kreteriax…he..he..

  24. Dani Siregar

    September 19, 2014 at 8:30 am

    Bener bingits.. 😀

  25. Lhia

    September 19, 2014 at 9:06 am

    Pas bnget..tipikal

  26. Lhia

    September 19, 2014 at 9:07 am

    Pas bnget..tipikal dosen yg sprti di

  27. Lhia

    September 19, 2014 at 9:09 am

    Sngt ada skli dosen yg sprti itu yg ngajar sy skrng,dos

  28. Burhan

    September 20, 2014 at 10:50 am

    Ada juga dosen tipe pendiam

  29. pemerhati dosen

    September 21, 2014 at 7:07 am

    2. Mungkin Kelelahan
    —————— Pada sore hari mereka mungkin sudah merasa lelah. Jangan salahkan mereka kalau mereka tiba-tiba terlelap tidur saat presentasi di depan kelas. Jangan protes. Beri dia udara yang cukup, agar silir dan makin anglerrr. Kalau perlu, ambilkan guling sekalian.——-

    Hahaha, kadang kasian liat dosen yang mengajar saat sore hari terlihat lelah dan nada suaranya sudah sedikit melemah. Matanya sudah mulai terlihat sayup-sayup dan sesekali menutup mulutnya dengan tangan untuk menyembunyikan kantuknya alias ‘menguap’. Yang lebih parah lagi kadang jadi lupa apa yang mau disampein dan sedikit lupa bagaimana menyelesaikan persamaan yang dari rumah sudah sangat dipersiapkan betul. Kadang2 ada trik yang muncul dengan memberi beberapa soal kepada mahasiswa untuk dikerjakan dengan tingkat kesulitan tinggi, sehingga waktu untuk mengerjakan soal tersebut digunakan untuk merebahkan diri sejenak di meja dosen. Sangat terlihat jelas, sikap duduk beliau tidak wajar, bak dipukul dengan palu lalu pusing dan puyeng alias oleng dan terlihat manggut-manggut dengan kecepatan lambat hahaha.
    ______________
    #jaditerharu

  30. Pingback: INILAH 25 RAHASIA DOSEN YANG WAJIB DIKETAHUI MAHASISWA « #thinksmart

  31. Informasi Berita Terbaru

    September 29, 2014 at 4:20 pm

    Dosen juga Manusia om admin 😀

  32. Riana Sari

    September 30, 2014 at 2:55 pm

    Tapi saya sering menolak setiap ajakan makan siang dari mhs. Bisa waktunya mepet, sudah ada makanan, dsb.

  33. kurikulum 2013

    October 4, 2014 at 9:52 pm

    Hey there, merely has been alert to your site into Yahoo and google, and discovered that it is seriously helpful. I will watch out for brussels. I will enjoy if you happen to proceed this from now on. A great deal of people can be taken advantage of a person’s writing. Regards!

  34. abdul

    October 12, 2014 at 5:25 am

    Lucu bangt, saya ngakak bacanya, tpi isinya bermakna dan hampir benar semua,,,

  35. Nining Andriani

    October 15, 2014 at 10:37 pm

    Memang ada banyak skl hal yg cocok, terutama dosen tidak menyukai hal2 yg sifatnya copas, itu menandakan bhw mhs tersebut malas dan gak disiplin. Saya sbg dosen jg sadar jika pas capek suka kesal ada mhs yg tidak disiplin dan bikin ulah yg mcm2

  36. tebu transgenik

    November 8, 2014 at 12:37 pm

    Ini tulisan Dosen kayaknya ya..

  37. Assihatuw Anita

    December 1, 2014 at 2:21 am

    Hahahaha kok pas banget yaaa.. 😀

  38. Assihatuw Anita

    December 1, 2014 at 6:40 am

    Hahahaha kok bisa pas banget yaaa.. 😀

  39. rismayanti

    March 30, 2015 at 11:53 am

    🙁

  40. Asnah Wati

    September 6, 2015 at 3:15 pm

    Hua….ha..ha..Apa memang ada dosen seperti itu? yg bisa tertidur di kelas? Keterlaluan kali….Tapi saya tak pernah menemukannya sewaktu kuliah.Kalau ada dosen yg suka tidur di kelas, mendingan disuruh pulang aja…He..he..Kalau badan terlalu lelah shg rasanya g vit utk ngajar mendingan kasih kbr ke ketua kalo tak bisa masuk dikarenakan krg sehat.Sepertinya diriku Dosen yg rajin dan penuh persiapan. Sebelum mengajar q belajar dulu shg tdk ada pertanyaan mhsw yg tdk terjawab.Tak pernah datang terlambat melebihi kesepakatan awal dan suka memberi pertanyaan ke mhsw pas mengajar secara berganti. Siapa yg kedapatan sedang ngobrol langsung dikasih pertanyaan.Selalu memotivasi mhsw dan berusaha mengarahkan cara pandang mereka ke yg lebih baik…Malah diriku suka minta kritik & saran dari mhsw secara rahasia, maksudnya secra tertulis tanpa dikasih nama. Q minta pd mereka kalo gak suka saya ngajar di lokal ini, boleh tulis begitu. Jika lebih 50% yg tdk suka saya akan mundur & berusaha mencari penggantinya. Eh semua ternyata minta tetap belajar sama saya.Cuma mereka bilang saya menjelaskan terlalu cepat dan kurang senyum…Oooo alaaaaaah saya terpaksa belajar senyum…tapi dasar susah senyum…ya gak bisa juga…he,,he…Biarlah ini menjadi ciri khas diriku. Setiap orang punya kekhasan sendiri

  41. kata kata

    September 7, 2015 at 6:38 pm

    menarik n lucu. jd inget bpj ibu dosenkuuuu

  42. Riyan

    October 27, 2015 at 11:40 am

    Tipe dosen mnrt pndpt hemat saya cma ada 3.

    Dosen punya materi,tp gak bsa transfer materi nya.(tak ubah nya dg deretan buku diperpustakaan).

    Dosen gak punya materi,tp bsa mentransfer materinya.(dosen kyk gni nih mirip ama para komik.itu tuh peserta stand up comedy… Ngebanyol aje kate org betawi)

    Dosen yang gak punya kedua duanya (kalo ibarat pepatah ni,gerobak buruk ditarik sapi gila,,,terjemahin aja sndiri yahhh)

  43. D M S

    January 16, 2016 at 8:10 am

    Hahaha…. ngena banget…:)
    Sesuatu yg penting dan sering skaliterjadi, tapi disampaikan dg cara yg kreatif dan mudah diterima…
    Makin semangat rasanya bimbingan…
    Alhamdulillah dapat dosen pembimbing yang perhatian dan teliti..

  44. kucing males

    May 18, 2016 at 7:35 am

    kerennn!!

  45. pengrajin tembaga

    July 16, 2016 at 1:28 am

    dosen juga manusia biasa …

  46. kata bijak

    August 18, 2016 at 12:16 pm

    Belum nemuin dosen yang pake ohp nih min

  47. adinda amalia

    September 20, 2016 at 1:34 pm

    Utk no 23.. itu merupakan kegiatan dosen yang hampir sia2.. Dimana kemungkinan mesin google menemukan nama mahasiswa/i nya hampir mustathil. Kecuali mahasiswa/i nya seorang artis, heheh.. Mungkin beberapa dari mahasiswa/i nya begitu berkesan sehingga dia sebenarnya hanya perlu mencari dihatinya =D mereka tdk pernah kemana2..

  48. Adeliya

    October 29, 2016 at 5:15 am

    Permisi mau tanya , bagaimana pandangan kita jika dosen pembimbing enggan menatap mahasiswa saat sedang berkonsultasi ?
    Apakah ada teori tentang ini ??

  49. murphyheidegger

    June 14, 2017 at 8:05 am

    Adeliya, itu dosen artinya jijik melihat si mahasiswa atau kurang PD soalnya mahasiswanya berpotensi menyalip profesinya…Saya jg pernah mengalami itu waktu di S2,sama satu pembimbing.Sementara pembimbing lain,biasa saja..Saya skrg sdh jd dosen,saya biasa tatap wajah mahasiswa bimbingan saya utk melihat keseriusan mereka meneliti.

    CMIIW..!

  50. Pingback: Inilah yang Harus Kamu Lakukan Ketika Jenuh Kuliah! – Fleur de Marguerite

  51. kerajinan tembaga

    April 29, 2019 at 9:10 am

    dosen hanya membukakan pintu nya, isinya kita cari sendiri. nanti pas bimbingan yg dicek kesalahan penulisan. hehehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending