Connect with us

Pendidikan

Ditemukan, Baterai Berbahan Lumpur

Published

on

LUMPUR Sidoarjo, kerap juga disebut Lumpur Lapindo, adalah musibah. Namun tak demikian bagi Aji Christian, Umarudin, Yoga Pratama, dan Oki Prisnawan. Empat mahasiswa Unnes ini menyulap lumpur Sidoarjo menjadi baterai. Lebih murah dari baterai lain.

Menurut Aji Christian, Lusi Pro memanfaatkan lumpur sidoarjo berbentuk pasta (semi padat). Bentuk pasta dipiliha karena lumpur cair masih mengandung metana. Adapaun bentuk padat tak bisa digunakan karena telah mengalami proses oksidasi akibat radiasi sinar matahri.

Selain lumpur, Lusi Pro dibuat dengan campuran beberapa zat aditif. Na Silikat, ammonium fosfat, ntarium klorida, dan aluminia dikomposisi sedemikian rupa. Bahan-bahan tersebut selanjutnya dicetak dengan elektrolit polimer.

Setelah itu, dilakukan pengukuran nilai konduktivitas ion, Scaning Electron Microscope (SEM), dan X-Ray DIfraction (XRD). Pembuatan baterai dilakukan dengan menggunakan elektrolit polimer yang memiliki konduktivitas tertinggi. Anoda dibuat dari karbon dan katoda dibuat dari plat seng.

Proses belanjut dengan pengujian daya tahan nyala. Nilai konduktivitas ion elektrolit polimer yang paling tinggi diperoleh pada tambahan PVA 53 wt, yaitu 8,8 x 10-5S cm-1.

“Proses ujicoba kami lakukan di Labortarium Jurusan Kimia. Kami baru produksi terbatas,” kata Aji.

Komposisi baterai demikian menjawab kekurangan produk baterai yang telah beredar di pasaran. Umumnya, pada baterai perbandingan Li dan Mn kurang tepat sehingga mempangaruhi sintering heat jadi tidak stabil. Selain itu, logam dan senyawa ion bebas litium ternyata sangat reaktif. Akibatnya, kalau baterai terbakar berptensi terjadi ledakan.

Dibanding baterai lain, Lusi Pro lebih murah. Itu karena bahan baku yang digunakan juga ekonomis. Dari aspek ketahanan, Lusi Pro tak kalah dengan baterai lain. “Sekitar 2.800 rupiah per buah,” lanjut Aji.

Produk inovasi ini, teka pelak menarik perhatian industri. Menurut Aji, dua pabrikan baterai, Panasonic dan ABC, sudah menyatakan ketertarikan.

“Tapi kami belum bisa bikin komitmen karena masih kami daftarkan di HAKI,” katanya. (PS1/Rhmt)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending