TBRS, Oase Kesenian Semarang

TBRS mengingatkan bahwa ada orang-orang yang memilih singgah menghindari hiruk-pikuk kota. Mereka memilih mengeskpresikan perasaannya melalui seni. Sebab seni, bukan hanya menghibur, tapi memberi arti.

TBRS atau Taman Budaya Raden Saleh adalah tempat sejumlah seniman Semarang dan kota lain di Jawa Tengah berkumpul. Sastrawan, dramawan, perupa, hingga pegiat seni tradisional macam wayang orang berkumpul. Mereka berdiskusi, berpentas, atau menggelar pameran.

Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) mulanya adalah taman hiburan rakyat berbentuk kebun binatang. Tapi setelah dipindahkan, taman ini beralih fungsi sebagai pusat kesenian dan kebudayaan.

TBRS  terletak di Jalan Sriwijaya No. 29, Semarang, Jawa Tengah. Di kawasan seluas kurang lebih sekitar 89.926 meter persegi ini terdapat pepohonan tua dan besar. Angin semilir terasa sejuk, mengalir bersama sejumlah seniman yang tengah berproses kreatif.

Bangunan di komplek ini khas Jawa, tentu dengan ornamen hasil sentuhan kreatif seniman yang berkegiatan di sana.

Hingga saat ini, TBRS digunakan sebagai basecamp Wayang Orang Ngesti Pandowo. Mereka pentas di Gedung Narto Sabdo tiap akhir pekan. Tidak hanya wayang, di gedung ini juga sering digelar pementasan teater yang dipentaskan oleh Teater Lingkar, seni drama, serta pembacaan puisi.

Tidak hanya seniman senior yang memilih berproses kreatif di sini. Sejumlah mahasiswa sastra, grup teater mahasiswa, bahkan klub seni siswa kerap menggelar kegiatan di TBRS.

Taman budaya ini dapat ditempuh dengan menggunakan segala jenis kendaraan, karena memang letaknya yang tidak jauh dari pusat kota.

Dari pusat Kota Semarang, TBRS bisa ditempuh dengan jarak 6,5 kilo meter. Jarak tersebut dapat dijangkau hanya dengan waktu selama 13 menit perjalanan.

Kalau Anda ingin mendapat gambaran bagaimana para seniman Semarang berporses kreatif, berkunjunglah ke TBRS.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *